Tradisi Lomba Dayung Klidang Lor Kabupaten Batang

 OMBA DAYUNG atau yang sering disebut LOMBAN adalah Tradisi Tahunan Masyarakat Pesisir yang diselenggarakan setiap memasuki bulan Syawal atau waktu lebaran dengan menggunakan Perahu Naga ( Dragon Boat ) di aliran sungai Sambong masuk Wilayah Desa Klidang Lor sebagai Tuan Rumah sekaligus Panitia.

Lomban bukan sekedar Kompetisi akan tetapi juga merupakan ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga khususnya yang tinggal di wilayah pesisir, selain itu Lomban dapat dijadikan sebagai ajang untuk menjaga kekompakan serta keakraban antar warga baik itu ditingkat RT, RW atau bahkan Desa.
Mulanya perahu yang digunakan untuk Lomban merupakan perahu tradisional yang sering dipakai nelayan untuk mencari ikan, seiring berjalan waktu bentuknya telah dimodifikasi menjadi Perahu Naga dengan dimensi yang lebih ramping dari sebelumnya atau yang lebih keren dengan sebutan Dragon Boat.
Ada beberapa Hal yang menarik dari Tradisi ini Dian taranya :
MUSIK atau LAGU
Lagu yang diputar secara berulang ulang setiap kali pertandingan jadi bikin terngiang sampai sekarang, seperti di Tahun 2018 ada lagu Sebelas Dua Belas, Sambalado dan Musik Koplo Lain. Memasuki Tahun 2019 dimana Lagu Tik Tok mulai berjaya dan membuat candu dengan musik DJ dan Jedag Jedugnya terdapat beberapa Lagu seperti Dayuni, DJ Aisyah, DJ Akimilaku, dan Goyang Dua Jari. Tahun 2020 - 2021 sempat terhenti akibat Pandemi kemudian di Tahun 2022 Kembali dikuasai Lagu Viral Tik Tok seperti Cinta Sampai Mati dan DJ Menimisu dengan diiringi Joget Pargoy oleh beberapa penonton cantik yang mengundang daya tarik.
NAMA PESERTA
Penggunaan Nama Tim pada event Lomba Dayung ini terbilang unik dan mudah dihafal apalagi kalau sampai masuk masuk babak final tentu akan lebih sering disebut oleh Panitia beberapa contoh diantaranya ada PAPA GLUPUT MAMA GLOWING, GATELE KREMBIK KRENYEM², KALAH NIKUNG MENANG NGAMBUNG, LAMARAN KERI METENG DHISIK, ORA RONDO ORA PENAK dsb.
KEARIFAN LOKAL
Tak dapat dipungkiri bahkan telah menjadi rahasia umum ketika hendak melakukan Pertandingan ada saja benda unik yang diikatkan pada tiang bagian depan perahu baik itu berupa keris, selendang, sorban, tasbih, sebilah lidi (Sodo Lanang), ataupun Sehelai Janur. Semua itu lazim dilakukan selagi tidak merugikan pihak lawan.
KATA PENGANTAR
Yang Saya maksud disini bukanlah suatu pendahuluan dalam sebuah karya ilmiah akan tetapi Kata² yang dilontarkan oleh Pemegang Mic atau Pembawa Acara secara berulang ulang setiap kali persiapan sampai setelah selesai menyentuh Finish. Contohnya "Jukungé Tumpaki Mas", "....A1 sing Wetan, ....A2 Kulon". "Persiapan Wetan, Persiapan Kulon", "Sawang Kadek Lor", "Aber Aber Aber" dan lain sebagainya.
Demikian sedikit ulasan Saya tentang Lomba Dayung Kabupaten Batang, Maaf bila ada salah dalam menelaah.
Tetap Junjung Tinggi Sportifitas,
Bayar Parkir sebagai bentuk dukungan terselenggaranya Lomban.
Selalu Jaga Kebersihan, Jangan Buang Sampah Sembarangan di Area Lomban.

Komentar